Dakwah dan Pencerahan Ummat

SMP MUTIARA

SMP MUTIARA

Kamis, 27 Maret 2014

Perkara yang dibenci Allah Namun disukai Nafsu

| Kamis, 27 Maret 2014
Sebagaimana kita maklumi, bahwa manusia amatlah susah meninggalkan apa saja yang disukai atau yang dicintainya, walaupun perkara itu dilarang ataupun tidak disukai Allah dan sebaliknya betapa mudahnya manusia meninggalkan apa yang dibenci oleh hawa nafsunya walaupun perkara itu disukai dan diperintahkan oleh Allah, semua ini terjadi kepada seseorang, jika hawa nafsu sudah dominan mengusai manusia itu, sehingga senang dan mudah melanggar larangan Allah tapi susah dan berat untuk melaksanakan perintah Allah subhanahu Wa Ta'ala

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
Syurga itu dikelilingi dengan hal-hal yang tidak disukai oleh hawa nafsu, sedangkan neraka itu dikelilingi dengan hal-hal yang disukai hawa nafsu”(HR Bukhari dan Muslim)

Saudaraku, pada umumnya manusia lebih suka dan lebih mudah menerima ujian kesenangan tapi tidak kurang manusia yang tidak BERSYUKUR dan sebaliknya terkadang manusia sangat sulit untuk menerima ujian dan cobaan berupa kesempitan lalu tidak dapat BERSABAR.

Padahal dari SYUKUR dan SABAR ini adalah merupakan 2 sayap iman ,sehingga sesiapa saja hamba Allah sentiasa bersyukur jika mendapat nikmat sekecil apapun dan bersabar jika diuji sebesar apapun maka hamba itu telah memiliki keimanan yang mantap sehingga dengan mudahnya diterbangkan kelangit kemuliaan oleh dua sayap tersebut.

Sudah menjadi lumrah bagi manusia ingin dan suka mendapatkan kesenangan ,sebaliknya kesulitan adalah merupakan perkara yang paling dibenci,ini disebabkan hawa nafsu sudah menguasainya.dan sememangnya musuh yang paling besar dan selalu mengajak manusia untuk berbuat jahat adalah hawa nafsu .

Mari kita semua perhatikan dan hayati beberapa keterangan dibawah ini :
Fiman ALLAH Azza Wajalla bermaksud: "Sesungguhnya nafsu(mazmumah) itu sentiasa mengajak kepada kejahatan." (QS.Yusuf: 53)

Begitu juga Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
Sejahat-jahat musuh engkau ialah nafsu engkau yang terletak di antara dua lambung engkau.(H.Riwayat Al Baihaqi).

Lalu ulama besar Sufyan At-Thauri berkata :
Tiada yang paling aku khawatiri lebih sukar daripada nafsuku sendiri, satu ketika aku mengalahkannya dan satu ketika lain aku dikalahkannya" (SufyanAt-Thauri)

Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa Allah Azza Wajalla mengilhamkan kepada jiwa manusia dua jalan, yakni jalan kejahatan dan ketakwaan.

Sebagaiman di jelaskan Allah Azza Wajalla yang bermaksud :
Dan (demi) jiwa dan penyempurnaannya, maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.''
(QS Asy-Syams : 7-10).

Lalu untuk membuktikan keimanan seseorang hamba maka Allah memberinya ujian sama ada tetap pada keimanan atau sebaliknya berpaling dan melakukan kejahatan.

Firman Allah Azza Wajalla maksudnya
Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan,
kami telah beriman, sedangkan mereka tidak diuji lagi (QS. Al Ankabuut : 2)
Saudaraku sekalian dari menelaah beberapa dalil keterangan diatas maka kita dapat simpulkan bahwa kesenangan dan kesengsaraan itu adalah ujian dan tidak seorangpun hamba Allah akan dikecualikan dari ujian-Nya dan untuk dapat lolos dari ujian ini maka kita harus menundukkan hawa nafsu terlebih dahulu menundukkannya hanya dengan penuh keSabaran.

Imam Asy-Syafie berkata :
"Bagaimana dapat ditentang hawa nafsu, sedangkan ketika ia menyerang, ia menguasai 2/3 akal. Maka tiada jalan lain melainkan SABAR" (Imam As-Syafie)

Oleh : Eli Diana, S.Pd.I
Gurus MI di salah satu sekolah swasta di Pekanbaru

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar