Dakwah dan Pencerahan Ummat

SMP MUTIARA

SMP MUTIARA

Sabtu, 26 Juli 2014

Mahasiswa Riau; Tindak Tegas Pembakar Lahan di Riau

| Sabtu, 26 Juli 2014

Cakrawalariau (26/07/14). Hampir empat bulan masyarakat Riau baru menghirup udara segar sejak kejadian kabut asap yang sangat luar biasa pada bulan Maret 2014 kemarin. Kini muncul lagi kabut asap yang mulai menyelimuti provinsi Riau beberapa hari terakhir. Warga yang tinggal di Riau mengeluhkan asap yang mulai menyelimutinya, akibat kebakaran hutan dan lahan beberapa hari terakhir ini. Warga meminta pemerintah segera bertindak cepat agar kebakaran bisa ditanggulangi.

Seperti yang dilansir pada www.kompas.com pada Jum’at, 25 Juli 2014 pukul 10:20 Wib, bahwa satelit Terra dan Aqua mendeteksi sebanyak 286 titik panas atau "hotspot" tersebar di Pulau Sumatera. Provinsi Riau menjadi penyumbang terbanyak dengan 160 titik, yang menandakan kebakaran lahan dan hutan masih menjadi masalah krusial jelang Lebaran. Data "hotspot" itu merupakan pemantauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang terbaru tanggal 23 Juli 2014 pukul 05.00 WIB.

Jumlah titik panas mengingat dibandingkan pantauan satelit pada Selasa malam (22/7/2014) yang mendeteksi ada 153 titik di Riau.Daerah terbanyak "hotspot" adalah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), dengan 94 titik. Kemudian Kabupaten Bengkalis ada delapan titik panas, Pelalawan 16 titik, Indragiri Hulu 12 titik, Kota Dumai 9 titik, Kuantan Singingi tujuh titik, Rokan Hulu enam titik, Indragiri Hilir empat titik, serta Kampar dan Siak masing-masing dua titik.

Beberapa pimpinan organisasi Mahasiswa di Riau menyayangkan lambannya tindak lanjut dari pemerintah setempat untuk menanggulangi masalah asap ini, seperti wawancara singkat via telpon seluler yang disampaikan Eko Sunadi, selaku Ketua Umum DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Riau kepada redaksi Cakrawala, Sabtu, 26 Juli 2014 pukul 20:41 Wib “Seharusnya kejadian ini tidak terulang lagi. Kita mempertanyakan kinerja Gubernur Riau dan stake holder lainnya, seharusnya hal ini sudah tuntas pada penanggunglangan asap kemarin, saya pikir pemerintah lamban dalam mengatasi hal ini. Pemerintah harus menindak tegas oknum-oknum yang melakukan pembakaran lahan yang secara illegal”


Sementara itu, Ketua Umum BADKO HMI Riau Kepri, Munawir Mattareng mengatakan “Bahwa asap di Riau sudah merusak lingkungan, terutama penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) yang pada bulan Maret 2014 kemarin sudah mengorban beberapa masyarakat di Riau. Kebakaran lahan di Riau merupakan budaya negatif yang dilakukan setiap tahunnya. Asap yang melanda Riau sampai negera tetangga. Kebakaran lahan di Riau bukan dilakukan oleh petani-petani kecil yang membakar lahan satu atau dua hektar, tetapi pembakaran lahan ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar di Riau untuk peremajaan lahan yang jumlahnya ribuan hektar, sebab dengan membakar lahan dananya sangat minim. HMI Riau dengan beberapa elemen masyarakat dan Mahasiswa lainnya meminta kepada Pemerintah Pusat dan Daerah agar menindak tegas atas kejadian yang terjadi tiap tahun ini, karena ini merupakan pelanggaran terhadap pasal pencemaran lingkungan hidup. (rls).

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar