Dakwah dan Pencerahan Ummat

SMP MUTIARA

SMP MUTIARA

Senin, 07 April 2014

no image

Pam TPS Bisa Bantu Pengawas Lapangan

PEKANBARU (CK)- Pengamanan (Pam) Tempat Pemungutan Suara pada tanggal 9 April 2014 nanti akan sangat membatu para petugas penyelenggara pemilihan umum menciptakan Pemilu jujur dan adil di tingkat TPS. Terutama petugas Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) yang bertugas di 58 Kelurahan yang ada di Kota Pekanbaru.
 
“Hal ini merujuk kepada keterbatasan PPL di setiap kelurahan yang rata-rata di Kota Pekanbaru memiliki tiga orang PPL dan tidak sAebanding dengan jumlah TPS di Pekanbaru sebanyak 1.827 TPS tersebar di 12 kecamatan dan 58 kelurahan.” Kata Bustami Ramzi dalam sosialisasi Pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD bagi Pam TPS di Kecamatan Rumbai dan Rumbai Pesisir.
 
Disebutkannya, tahapan masa tenang dan saat pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS hingga ke tingkat PPS dan PPK. Potensi kecurangan sangat tinggi dan harus diwaspadai berbagai lapisan masyarakat.
 
‘’Pengalaman 2009, Pemilu kita terakhir sebelum ini, praktik jual beli suara itu berpotensi berada pada proses rekapitulasi surat suara di tingkat PPS dan PPK. Bahkan, di TPS pun potensi itu besar. Ini yang kita harapkan pengamanan yang ketat dari petugas Linmas nantinya,’’ pungkasnya.(Sar)

Selasa, 01 April 2014

Disdik Gelar TO Serentak, Untuk SMA Sederajat

Disdik Gelar TO Serentak, Untuk SMA Sederajat

PEKANBARU (CK)- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, melaksanakan try Out (TO) kepada seluruh siswa SMA/SMK yang ada di pekanbaru. TO yang dimulai pada Hari Selasa dan berakhir pada hari kamis. Adapun tujuan dari TO ini adalah sebagai langkah pemetaan kesiapan dan kemampuan siswa menghadapi Ujian Nasional (UN).
 
Hal ini di terangkan oleh Ketua UN 2014 Abdul Jamal MPd, ia kalau kegiatan TO ini dilakukan serentak selama tiga hari. Yang dimulai dari tanggal 1-3 April tahun ini, sedangkan pada pelaksanaannya disdik hanya bisa menyediakan soal dan lembar jawabkan.
 
“kita dari disdik hanya menyediakan soal dan lembar jawabkan saja, adapun mengenai mekanisme dan tempat ujian, jelas itu menjadi Tanggung jawab pihak sekolah. Termasuk juga mengenai honor pengawas dan keperluan yang lainnya.” Kata Abdul Jamal, kepada wartawan, Selasa (1/4)
 
Abdul Jamal, juga menambahkan mengenai materi soal, tentu dibuat oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Sedangkan untuk seluruh pelaksanaan teknis kegiatan diserahkan kepada sekolah, termasuk dalam hal pemeriksaan hasilnya. Karena Disdik juga mengirimkan kunci jawabannya.
 
"ini kita lakukan agar pihak sekolah bisa mengetahui dimana letak kekurangan atau kelemahan siswa, itu sendiri. Sehingga bisa melakukan terobosan memperbaiki nilai, agar kedepannya menjadi lebih baik " tambahnya. (Sar)
JANGAN STRESS : MUI Himbau Caleg Mantapkan Iman Dan Ibadah

JANGAN STRESS : MUI Himbau Caleg Mantapkan Iman Dan Ibadah

PEKANBARU (CK)- Semakin dekatnya pesta demokrasi di indonesia khususnya di kota pekanbaru, yang banyaknya para caleg-caleg ikut dalam mencalonkan diri menjadi anggota legeslatif dikota bertuah ini.
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan, seperti stress terhadap kekalahan atau tidak terpilihnya menjadi anggota legeslatif. Sedangkan materi sudah banyak di habiskan semasa kampanye dan sosialisasi, hal ini mendapat tanggapan dari MUI Kota pekanbaru.
“ya supaya kedepannya kepada para caleg-caleg yang sekiranya tidak terpilih atau kalah, jangan sampai terjadi stress dengan kekalahan tersebut. Jadikanlah kekalahan itu sebagai butu loncatan, dan ingatkan kalau ini adalah ujian dari Allah terhadap hambanya. Pasalnya kekalahan itu adalah kesuksesan yang tertunda,” kata Ketua MUI Kota Pekanbaru, H.Ilyas Husti ketika di wawancarai, cakrawala riau, Selasa (1/4).
Lebih lanjut di jelaskan oleh orang nomer satu di Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, para caleg harus dapat membaca situasi dan kondisi dalam pesta demokrasi ini. Pasalnya untuk menjadi seorang caleg ini adalah orang yang betul-betul amanat, dalam kehidupan.
“Jadi para caleg harus mengambil nilai-nilai pisitifnya, kalau sekiranya kita kalah dalam pertarungan pesta demokrasi nanti. Supaya tidak terjadi hal-hal yang diinginkan, maka kita menghimbau para caleg harus meyakini ini semua adalah perjuangan, menang atau kalah adalah amanah.” Kata H.Ilyas Husti
Makanya para caleg harus selalu mengintropeksi diri, makanya para caleg ini juga harus memantapkan iman dan ibadahnya, kepada Tuhan yang maha Esa.
“Kalau sekiranya kalah, harus bersabar dan menjadikan ini sebagai cobaan dan ujian. Karena mungkin masih banyak lagi bidang-bidang lain yang bisa di manfaatkan. Kalau tak berhasil menjadi caleg berarti Allah menyuruh kita untuk memakmurkan bumi dan berusaha dalam bidang yang lain, dan membuaat hal yang positif lainnya.” Tutup H Ilyas Husti. (Sar)

Jumat, 28 Maret 2014

Liputan Ekslusif : Pengalaman Pertama Melahirkan Lewat Operasi Caesar

Liputan Ekslusif : Pengalaman Pertama Melahirkan Lewat Operasi Caesar

Kurang lebih sudah setahun saya menikah tetapi belum juga dianugerahi kehadiran tangis seorang bayi. Sebenarnya kami tidak merencanakan untuk menunda punya anak dalam waktu tertentu. Kapan Allah memberikannya, kami selalu dengan senang hati menyambut kabar gembira itu.

Beranjak tahun kedua pernikahan, kesepian semakin terasa dalam rumah tangga kami. Masih belum ada kabar gembira kehamilan pada saya. Hal ini membuat saya stress terlalu lama untuk menanti. Bahkan terkadang saya berpikir, apa saya mampu untuk menjadi wanita sempurna yang bisa hamil dan melahirkan. Akhirnya saya mencoba untuk sibuk beraktifitas di luar rumah, bahkan sesekali saya ke terapi akupuntur untuk relaksasi sekaligus program diet.

Tepatnya pada bulan Agustus 2010, ketika di cek pada test pack menunjukkan dua garis merah. Alhamdulillah, itu pertanda saya positif hamil. Bahkan saya pun tidak menyadarinya, karena tidak ada perubahan apapun pada fisik maupun emosi saya. Seluruh aliran darah saya mengalir deras bahagia. Saya adalah seorang wanita yang sangat beruntung karena diberkahi dengan kehamilan dan akan dikaruniai seorang anak. Kehadiran sesosok janin di rahim saya merupakan sesuatu yang sudah lama kami tunggu-tunggu. Saya pun memilih untuk berhenti terapi akupuntur dan program diet. Walaupun berat badan saya selalu bertambah,  tetapi saya tetap bahagia dan berusaha menjaga kandungan saya karena banyak keajaiban dan keagungan Allah pada setiap wanita hamil. 

Saya dan suami berusaha menjaga calon bayi kami dengan teratur memeriksakan kehamilan saya ke dokter ahli kandungan. Sekali dalam sebulan, kami selalu mengunjungi dokter langganan saya selama masa kehamilan, dr.Zulmaeta,Sp.OG,KFM di RSIA Andini. Pada awal kehamilan, saya sering merasakan mual dan muntah. Syukurlah, rasa tidak nyaman itu hanya sebentar dan saya kembali ceria. Bahkan nafsu makan saya meningkat drastis. 

Ketika usia kehamilan saya memasuki bulan ke-7, dan saat itu dokter menyatakan bahwa posisi calon bayi kami sungsang. Dokter menyarankan kepada saya untuk rajin berjalan kaki di pagi hari dan waktu sholat, sujudnya dilamakan. Tiba di rumah, saya langsung terdiam. Berharap saya dapat menjalankan persalinan dengan normal walau calon bayi dalam keadaan sungsang. “Manusia berusaha dan berdo’a dan semua serahkan hanya kepada Allah.” Hanya kata-kata itu yang dapat menguatkan saya. 
Awal usaha saya, dengan berjalan kaki pergi ke pasar pada pagi hari. Semula terasa nyaman, tapi ketika esok harinya saya ulang kembali terasa sangat melelahkan. Dan akhirnya saya memilih untuk istirahat di rumah. Suami saya lah yang selalu memberikan semangat untuk tetap berjalan pagi setiap hari agar posisi si janin kembali bagus dan saya  pun dapat melahirkan dengan normal. 

Waktu sujud mulai saya perbanyak dan berjalan kaki di pagi hari pun saya kerjakan, walau kadang timbul rasa malas karena lelah. Di setiap hari sabtu, saya mengikuti senam hamil. Semua sudah saya kerjakan meskipun kurang maksimal, tapi paling tidak saya sudah berusaha.

Di usia kehamilan 8 bulan, saya kembali cek rutin ke dokter. Masih dengan kata yang sama, bahwa posisi calon bayi sungsang. Dokter pun menyimpulkan, di usia kehamilan saya yang sudah mendekati kematangan (9 bulan) sulit posisi bayi untuk kembali normal. Dan solusinya adalah menjalankan persalinan melalui operasi caesar. Menuju perjalanan pulang ke rumah, saya berbicara dalam hati sambil mengusap perut seolah-olah saya mencurahkan isi hati dengan si janin. 

“Anakku…Bila Umi boleh memilih apakah Umi harus operasi caesar atau Umi harus berjuang melahirkanmu. Maka Umi memilih berjuang melahirkanmu. Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu, adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga.” 

Lagi-lagi saya berjalan kaki setiap pagi, sesekali suami ikut menemani. Detak jantung saya semakin berdebar membayangkan perjuangan saya menuju final tinggal satu bulan lagi. Tapi tetap saja saya tidak sanggup melakukannya terus-menerus. Karena lelah dan sesak, dengan perut yang semakin hari semakin membesar. Di tambah dengan posisi janin dalam keadaaan sungsang, membuat perut bagian atas saya sering terasa nyeri.

Masa trisemester terakhir pun mulai berakhir, itu pertanda usia kehamilan saya sudah masuk 9 bulan. Perut saya semakin membuncit, gerak si janin pun semakin terasa. Seperti biasanya, setiap bulan saya cek ke dokter ahli kandungan. Namun kali ini, saya mencoba untuk berpaling dengan beberapa dokter. Yaitu dr. Kharul Anwar, Sp.OG di RS. Syafira dan dr.Emdahril, Sp.Og di RSIA Eria Bunda. Karena saya ingin lebih yakin dengan persalinan normal atau operasi caesar bagi calon bayi dalam posisi sungsang. 

Semua dokter yang saya kunjungi memberikan saran yang sama, melalui operasi caesar lah yang terbaik. Karena dilihat dari beberapa faktor, posisi janin yang sungsang, berat janin sudah 3,7 kg dan saya yang riwayat menderita asma. Dan dokter menyarankan untuk segera melalukan operasi caesar sebelum pecah ketuban. Agar tidak terjadinya emergency pada saya dan juga calon bayi kami.

Sejak saat itu, tidur saya mulai terasa tidak nyaman. Bercampur aduk yang saya rasakan, gelisah, takut, sedih, dan resah membayangkan proses operasi. Karena saya belum pernah mengalami operasi, hanya mendengar cerita dari orang lain bagaimana proses operasi yang menyeramkan. Astaghfirullah, tak henti-hentinya saya melafazkan kalimat Allah. Memohon petunjuk dan perlindungan dari-Nya.

Akhirnya waktu yang ditunggu datang juga, tepat nya pada hari selasa tanggal 5 April 2011. Dari subuh saya sudah berpuasa, karena dokter menyarankan seperti itu sebelum operasi. Pukul 08.00 WIB, dengan langkah bismillah saya dan juga keluarga menuju rumah sakit persalinan RSIA Eria Bunda. Selama perjalanan menuju RSIA saya berusaha menenangkan hati dengan bersenda gurau bersama keluarga.

Sampai di RSIA Eria Bunda, suami saya langsung mengurus administrasi dan saya pun langsung di periksa ke UGD. Mulai dari tensi, detak jantung janin dan pemeriksaan yang lainnya. Setelah itu saya masuk ke kamar pasien, keluarga pun ikut setia menemani. Lanjut sekitar jam 10.00 WIB, suster masuk ke kamar dan menyuruh saya untuk memakai baju pasien. Setelah itu suster memeriksa kembali detak jantung janin dan ambil sampel darah saya. 

Detak jantung saya mulai tidak beraturan, ketakutan pertama yang saya hadapi yaitu memasang infus. Masya Allah sakit, ingin rasanya menangis. Lumayan lama untuk memasang infus karena pembuluh darah saya sulit ditemukan. Alhamdulillah, dengan dibantu suster yang satunya lagi, pembuluh darah dapat ditemukan dan infus pun mulai dipasang. Setelah itu, saya dipindahkan ke tempat tidur dorong. 

Proses kedua memasang selang urine (kantong kencing), kali ini tidak seberapa sakitnya. Selanjutnya pukul 11.00 saya mulai di bawa ke lantai 4, suami dan keluarga ikut menemani saya. Namun langkah mereka terhenti hanya di depan pintu saja, karena tidak ada yang boleh masuk selama proses operasi. Dan saat itu lah saya meneteskan air mata merasakan sendiri berjuang dalam petarungan hidup dan mati mengharap ridho Illahi. 

Di ruang operasi saya hanya di temani dengan 2 perawat dan 3 dokter. Hal yang pertama dilakukan dokter yaitu anastesi alias pembiusan. Kali ini rasa sakit begitu sangat karena badan saya tiba-tiba disuntik tepat di tulang belakang. Selang beberapa menit, dokter anastesi bertanya, “Bu, kakinya terasa makin membesar?” Saya pun coba untuk mengangkat kaki, ternyata sudah tidak terasa seperti hilang. Tidak lama setelah itu, leher saya disangga dengan besi yang diberi kain untuk menutupi saya agar tidak dapat melihat proses operasi.

Salah satu perawat berbisik dengan saya, “Ibu, banyak berdo’a ya. Bedah nya segera dimulai”

Saat itu pun saya membaca bismillah, dan menyerahkan segalanya kepada Allah. Sambil bertasbih, saya mendengar bunyi sayatan. Tidak lama badan saya terasa seperti kapal yang digoyang ke kiri ke kanan karena dokter sulit untuk mengeluarkan calon bayi saya. Alhamdulillah, beberapa menit kemudian saya mendengar suara tangisan bayi. Sosok bayi yang saya tunggu selama 9 bulan ini. Pukul 12.14 WIB, saat itulah saat yang paling membahagiakan, segala sakit dan derita yang saya rasakan di awal semua nya sirna. Putri cantik dan sehat yang saya rindui selama ini telah hadir dalam kehidupan kami. Dan ia pun kami berinama “Ilmira Zahrani Sakina”.

Pukul 12.25 WIB, operasi selesai dan saya pun didorong kembali memasuki kamar ICU untuk pemulihan bius. Selama kurang lebih 3 jam di ruang ICU saya dapat miring kanan kiri dan angkat kaki. Sekitar jam 4 sore, saya masuk kembali ke kamar ruang inap pasien. Dan Zahra, putri kecil kami, dibawa ke kamar untuk pertama kalinya bertemu dengan saya ibunya. Subhanallah, rasanya luar biasa kebahagian yang kami rasakan. 

Penulis : Shofia Maghfiroh

Shofia Maghfiroh dan keluarga
Diskes Minta Petugas Kesehatan Siaga

Diskes Minta Petugas Kesehatan Siaga

PEKANBARU (CK)- Setelah hilang beberapa hari, kabut asap di Riau ternyata sampai saat ini kabut asap mulai timbul lagi memenuhi ruang angkasa diRiau dan kota pekanbaru. Kepala dinas Kesehatan (kadiskes) Riau, Zainal Arifin mengatakan Keadaan kabut asap di kota pekanbaru masih dalam kondisi kewajaran, walaupun demikian diskes mengimbau agar petugas kesehatan disertiap kabupaten dan kota harus siaga.
“Kita berharap agar Seluruh petugas kesehatan harus siaga, ada atau tidak adanya bencanya asap harus siaga setiap harinya.semua permasalahan kesehatan bisa di tangani oleh puskesmas di setiap daerah.”kata Zainal Arifin ketika di wawancarai, Cakrawala Riau, Jumat (28/3)
Lebih lanjut dikatakan Zainal Arifin, sekarang diskes Riau terlah membuaat dua posko utama yaitu di di kecamatan tanah putih, Rohil, dan bukit kerikil bukit batu.
“ya sekrang kita akan memfungsikan kembali puskesmas-puskesma yang ada di Riau, dan hari ini kita juga telah membuaat dua posko, di  Rohil, dan bukit kerikil bukit batu. Posko ini Agar bisa membantu masyarakat, yang butuh pengobatan mengenai bencana kabut asap.” Terang Zainal
Terkait mengenai pendidikan, yang ada di Riau diskes juga telah membuaat suatu kesepakatan, agar masing-masing diskes kabupaten dan kota dapat memberi koordinasi ke dinas pendidikan.
“Mengenai Pendidikan Kita sebenarnya telah membuaat suatu kesepakatan dan itu telah kita berikan ke kabupaten dan kota kapan mereka bisa memberikan koordinasi di dinas pendidikan masing-masing kabupaten dan kota tersebut.” Terang Zainal Arifin (Sar)
Tersangka Pembakar Lahan dari Perusahaan Belum Bertambah

Tersangka Pembakar Lahan dari Perusahaan Belum Bertambah

JAKARTA -- Perusahaan yang menjadi tersangka pembakar lahan dan hutan di Provinsi Riau masih belum bertambah. Sampai saat ini baru PT NSP yang sudah dijadikan sebagai tersangka oleh Polda Riau.

"Korporasi masih tetap satu dan dilanjutkan penyidikannya," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Agus Rianto, Jumat (28/3), di Mabes Polri, di Jakarta.
Namun untuk perorangan, jumlah tersangka terus mengalami peningkatan. Sampai saat ini, kata Agus, sudah 102 orang yang ditetapkan sebagai tersangka pembakar lahan. "Sudah ditetapkan 102 tersangka," beber Agus.

Ia menambahkan, dari jumlah itu sebanyak 90 di antaranya sudah ditahan. Sedangkan lima lainnya tak ditahan. "Sedangkan enam lainnya masuk dalam Daftar Pencarian Orang," ungkapnya.

Menurut Agus pula, dari 60 laporan polisi yang ditangani, 30 di antaranya masih dalam tahap penyidikan. Sedangkan 12 kasus masih tahap pertama, serta 10 kasus sudah dinyatakan lengkap atau P21 oleh kejaksaan. "Delapan kasus sudah kita serahkan (limpahkan)," bebernya.

Lebih jauh Agus berharap penegakan hukum yang dilakukan Polri dapat menyadarkan masyarakat untuk tidak membakar lahan dan hutan yang memberikan dampak negatif terhadap kehidupan. (Boy/jpnn.com)
PANWAS TEGUR KPU Jangan Membiarkan APK Berserakan

PANWAS TEGUR KPU Jangan Membiarkan APK Berserakan

PEKANBARU (CK)--Berserakannya alat peraga kampanye (APK) partai dan calon legislative di luar ruang yang kini marak dalam Kota Pekanbaru, membuat masyarat resah dan sudah mengganggu kenyamanan dan ketertiban kota. Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kota Pekanbaru meminta KPU juga memahami regulasi dalam PKPU nomor 15 tahun 2013 tersebut.
 
Ketua Panwaslu Kota Pekanbaru melulai Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran Panwaslu Pekanbaru Bustami  Ramzi menyebutkan. Berserakannya APK terutama baliho dan atribut lainnya tidak saja menjadi tanggungjawab besar pengawas Pemilu, tapi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggara Pemillu mempunyai andil besar dan beban moril menciptakan Pemilu jujur dan adil.
 
‘’Sekarang ini kan mata masyarakat itu tertuju kepada Pengawas Pemilu. Namun demikian di satu sisi peraturan dan pemahaman tentang alat peraga kampanye harus dipahami secara utuh, dan jangan diartikan sepotong-potong, sehingga akibatnya Panwaslu terkesan terus dihakimi,’’ kata Bustami Ramzi, Ketika Di Temui di Ruanggannya, Kamis (27/3).
 
Lebih lanjut di katakana Bustami, Dalam PKPU nomor 15 tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan kampanye anggota DPR, DPD dan DPRD itu jelas dikatakan dalam pasal  17 ayat (3) yang menyebutkan bahwa KPU, KPU/KIP provinsi, dan atau KPU/KIP kabupaten/ kota berwenang memerintahkan peserta Pemilu yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana yang dimaksud ayat (1) huruf a dan ayat (2) untuk mencabut atau memindahkan alat peraga tersebut.
 
‘’Selama ini kita mengawasi regulasi KPU ini sudah sesuai dengan tata caranya. Kita surati partai politik untuk mereka yang membuka sendiri alat peraga kampanyenya, kemudian kita rekomendasikan kepada Satpol PP untuk menertibkan alat peraga yang melangggar. Nah, sekarang apakah KPU juga membuka mata atas regulasi yang dibuat lembaga mereka sendiri,’’ sebut Bustami.
 
Panwaslu Kota Pekanbaru lanjutnya, sudah tiga kali merekomendasikan ke Satpol PP Kota Pekanbaru untuk menertibkan. Bahkan, Panwaslu Pekanbaru bersama jajaran ke bawah juga turun bersama melakukan penertiban. ‘’Penyakitnya, ketika sudah ditertibkan, alat peraga kampanye ini kembali muncul,’’ ujar komisioner Panwaslu lainnya, Indra Dinata, heran.(Sar)
Tahun Ini UIN Terapkan UKT pada Mahasiswa Baru

Tahun Ini UIN Terapkan UKT pada Mahasiswa Baru

Pekanbaru (CK)- Mulai angkatan 2014/2015 tahun ini Universitas islam negeri sultan syarif kasim (UIN) Suska Riau, Pekanbaru sudah mulai menetapkan uang kuliah tunggal (UKT) untuk seluruh mahasiswa baru. Dengan penerapan SPP tunggal itu, maka seluruh pungutan pembayaran yang berkaitan dengan kegiatan akademik tidak dibenarkan lagi.
 
Hal ini yang di sampaikan oleh Pembantu Rektor (PR1) Prof. DR.Munzir Hitami MA Dia mengatakan mulai tahun ajaran baru ini pihak UIN Suska Akan menerapkan program uang Kuliah Tunggal (UKT) ini.
 
“ya tahun ini UIN Wajib terapkan UKT, pasalnya tahun kemaren kita terlambat menerpkan program ini, Sehingga tahun ajaran baru ini UKT harus kita terapkan di UIN, ini bagi mahasiswa baru kita.” Kata Munzir Hitami, ketika di Wawancarai cakrawala,di Ruanggannya Kamis (27/3).
 
Lebih lanjut di katakana Rektor UIN Terpilih ini, Uang Kuliah tunggal (UKT) ini adalah program dari pusat yakni dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud).
 
“mau tidak mau kita harus siap untuk menrapkan program UKT yang telah di sampaikan oleh pusat. Jadi ya kita sebagai perguruan tinggi negeri di Indonesia ini harus ikut dengan program pusat tersebut.” Kata Munzir
 
Tahun ini tidak boleh di tunda lagi, jadi harus di terapkan, Y dengan UKT ini tidak ada pungutan lain lagi, seperti tahun sebelumnya, sehingga yang kurang mampu dapat di subsidikan. Adapun anggaran uang kuliah tunggal ini, berkisar dari 1 juta hingga 3 juta, karena setiap fakultas itu berbeda-beda pembiayaannya.
 
“kita sekarang ini di UIN hanya menerapkan tiga level saja, yang mampu, yang sedang dan yang kurang mampu. Dengan UKT ini tidak adalagi pungutan uang lain-lain seperti tahun yang telah lewat.” Terang Orang Nomer satu Di UIN itu.(sar)